Kamis, 26 Januari 2012

Mengerti Dan Menyadari Sumber Hidayah


Manusia bisa lupa tentang asal usulnya. Demikian juga terhadap tempat kembalinya. Mereka tahu bahwa dirinya berasal dari tiada, kemudian ada dan seterusnya akan kembali kepada tidak ada. Tetapi sayang pengetahuan ini ternyata hanya sampai di otak tidak di transfer hingga ke hati. Akibatnya mereka tahu tetapi tidak menyadari.
Semua manusia mengaku bahwa pada awalnya dirinya berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Mereka sadar sepenuhnya bahwa setelah hidup saat ini akan ada kehidupan di alam lain yang menunggu. Tetapi pengetahuan ini baru bisa bermanfaat jika disadari oleh pemiliknya. Kesadaran itulah yang akan memebentuk sikap prilaku dan perbuatan sehari-hari.

Ya.. Aiyuha..


Al-Qur’an adalah sumber segala ilmu. Dari sisi manapun, bisa dikaji. Dari sisi kebahasaan, misalnya, Al-Qur’an adalah kitab induk ilmu nahwu. Ingin belajar Al-Qur’an, dalami bahasa arab. Dari sisi aturan dalam rumahtangga, Al-Qur’an adalah rujukan utama bagi keluarga yang mendambakan kebahagiaan dunia akhirat. Adab-adab menuntut ilmu, adab kepada orang tua, dan lain sebagainya ada dalam Al-Qur’an. Panduan hidup 24 jam, juga telah diatur dalam Al-Qur’an.
Pembaca budiman, kami akan mencoba mengkaji Al-Qur’an dari sisi dimana Allah menyapa para hamba-hamba-Nya. Dalam Al-Qur’an, ada tiga kelompok besar ummat manusia yang sering dipanggil oleh Allah. Walaupun ada banyak panggilan-panggilan lain, akan tetapi hanya yang tiga inilah yang paling dominan. 

BERSABAR MENUNGGU PERTOLONGAN ALLAH



S
eorang hamba dalam mengarungi kehidupan ini tak lepas dari dua hal yang akan menimpanya. Yang pertama adalah kenikmatan dan yang kedua adalah musibah yang Allah SWT telah tetapkan atas seorang hamba sebelum ia dilahirkan dari rahim ibunya ke dunia ini. Sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi SAW dalam hadits arbain annawawi rahimahullah no. 4:
“Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula, kemudian diutus padanya malaikat maka ia meniupkan ruh padanya dan ia tetapkan atasnya empat perkara: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya”. (H.R. Bukhari dan Muslim )

Rabu, 25 Januari 2012

pilihan




Jika aku diberi pilihan antara memilikimu atau mencintaimu,…
Maka aku akan lebih memilih mencintaimu…..
Karena tanpa memilikimu aku tetap bias menintaimu….
Dan jika aku diberi pilihan antara melupakanm atau meninggalkanmu…..
Maka aku akan lebih memilih meninggalkanmu…..
Karena sampai jntuku berhenti berdetak aku tak akan bias melupakanmu……

Minggu, 22 Januari 2012

perasaan yang kacao

Dari hari pertama aku menilis surat buat seseorang yang selama ini belum di balaz, rasanya hatiku punuh dengan tanda tanya..
Aku bingun dan resah, apakah pertanyaanku di terima atau tidak..??
aku tau bahwa...